Ban mobil menjadi salah satu komponen di mobil yang turut andil dalam menjaga keamanan dan kenyaman selama mengemudi. Oleh karenanya pemilihan ban, perawatan dan penanganan terhadap ban mobil menjadi kunci pokok agar ban tetap awet, tidak mudah pecah, dan aman selama digunakan.
Ya, ban mobil pecah saat berkendara tentu sangatlah berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan kecelakaan sehingga mengancam keselamatan baik bagi pengemudi ataupun orang lain.
Pecahnya ban mobil bisa diakibatkan oleh beragam penyebab, beberapa diantaranya adalah tekanan angin yang kurang, muatan berlebih, ban tidak layak digunakan, dan lain-lain. Untuk lebih lengkapnya, artikel berikut akan menjelaskan pada anda apa saja yang bisa menjadi penyebab ban mobil pecah.
Penyebab ban mobil pecah yang paling sering terjadi adalah akibat tekanan angin ban tidak sesuai dengan tekanan yang sudah ditetapkan pihak produsen. Bisa karena tekanan angin terlalu banyak, bisa juga tekanan yang kurang. Namun penyebab ban mobil pecah lebih banyak terjadi akibat kurangnya tekanan angin pada ban.
Tekanan angin ban yang kurang akan membuat dinding ban menjadi lebih sering bergerak dan melentur kesamping. Ditambah lagi dengan tekanan akibat menahan beban mobil serta kecepatan kendaraan saat melaju. Akibatnya, dinding ban akan mudah memuai, panas, dan lebih cepat pecah.
Baca juga : cara mengukur tekanan angin ban mobil
Penyebab berikutnya yang bisa membuat ban mobil pecah adalah kelebihan beban muatan (overload). Umumnya, setiap ban yang diproduksi sudah memiliki ukuran dan kemampuan yang berbeda-beda untuk menahan beban.
Kemampuan ban untuk menahan beban disebut juga dengan Load Indeks. Biasanya Load Indeks ini tercantum dan tertera pada kode ban yang diproduksi.
Contohnya, jika indeks beban pada ban adalah 66, maka ban tersebut memiliki kemampuan menahan beban hingga 300kg. Bila dikali 4, maka beban yang bisa ditanggung adalah 1200kg. Kemudian dikurangi beban mobil, misalnya 1000kg, maka sisa beban yang bisa ditahan oleh keempat ban tersebut adalah 200kg.
Apabila mobil dipaksa membawa lebih dari 200kg secara terus menerus, maka kondisi dinding ban menjadi mudah retak dan pecah. Kondisi ini akan semakin parah bila tekanan angin ban di bawah ukuran standar yang ditetapkan.
Selain Load Indeks, setiap ban juga memiliki batas kemampuan untuk menahan kecepatan putaran, istilahnya dikenal dengan sebuatan Speed Indeks. Speed Indeks disimbolkan dengan huruf untuk menentukan maksimal kecepatan yang bisa ditahan oleh sebuah ban.
Contoh, speed indeks ban adalah L , maka maksimal kecepatan yang bisa ditahan oleh ban dengan speed indeks L adalah 120 km perjam. Lebih cepat dari itu, maka ban akan rusak dan pecah.
Untuk mengetahui kode-kode ban silahkan baca artikel cara membaca kode dan ukuran ban mobil
Penyebab ban mobil pecah berikutnya adalah ban sering terkena benturan keras. Hal ini tentu berkaitan dengan gaya menyetir serta kondisi jalan yang sering dilalui.
Seringnya menghantam lubang di jalan atau rintang laju (polisi tidur) dengan kecepatan tinggi bisa membuat struktur kawat pengikat di dalam ban berubah, rusak bahkan hingga putus.
Kerusakan pada struktur kawat didalam ban ini bisa mengakibatkan dinding ban ataupun tread menjadi benjol hingga ban pecah.
Hal berikutnya yang bisa menjadi penyebab ban pecah adalah kerikil, batu, benda tajam dan keras lainnya yang menempel pada tread ban. Benda-benda tersebut, jika dibiarkan terlalu lama bisa mengakibatkan kerusakan pada karet ban.
Kerusakan pada karet ban yang terjadi bisa merambat lebih dalam dan mengenai jalinan dan struktur kawat ban. Seperti contohnya, air yang meresap masuk melalui celah ban yang rusak bisa membuat karat pada struktur dan jalinan kawat ban.
Akibatnya struktur kawat akan kehilangan kekuatan untuk menahan beban dan tekanan sehingga kawat menjadi mudah putus dan ban mobil akan pecah.
Pemilihan ban yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab ban mobil pecah. Disaat memilih ban, sebaiknya perlu juga diperhatikan kondisi jalan yang sering dilalui. Apakah kondisi jalan lebih banyak rata dan landai ? Atau malah sebaliknya, lebih banyak melalui jalan tidak rata dan berlubang.
Pemilihan ban yang tidak tepat seperti misalnya, menggunakan ban dengan profil tipis dan ceper untuk digunakan di jalan yang tidak rata dan berlubang akan meningkatkan resiko ban menjadi lebih mudah pecah dibanding dengan profil ban yang tebal dan tinggi.
Yang namanya karet, semakin lama akan semakin getas. Hal ini membuat kekuatan dan kelenturan pada karetnya pun juga ikut berkurang. Pun begitu dengan karet ban, karet ban memiliki daya lentur yang juga dipengaruhi oleh lamanya waktu penyimpanan.
Semakin lama ban disimpan dan tidak digunakan, maka kelenturan dan kekuatan karet ban tersebut semakin lama juga akan berkurang.
Meskipun kondisi ban tersebut terlihat baru, namun tanggal kedaluwarsa ban akan mempengaruhi performa ban saat digunakan. Menggunakan ban yang sudah kedaluwarsa akan meningkatkan resiko pecah ban semakin besar.
Ukuran velg dan ban yang diproduksi oleh produsen tentu sudah melalui proses perhitungan yang akurat, terlebih untuk efisiensi, keamanan dan kenyamanan pengguna.
Memodifikasi velg dan ban juga tidak bisa dianggap remeh, terutama menyangkut keselamatan dan keamanan. Menggunakan ukuran velg dan ban yang tidak proporsional bisa menjadi penyebab ban mobil pecah.
Seperti contohnya, ban yang digunakan adalah ban lama, sedangkan velg diubah dengan ukuran yang lebih lebar dari aslinya.
Hal ini akan mengakibatkan dinding ban menjadi tertarik keluar dan efeknya, daya tahan serta kelenturan pada dinding ban menjadi berkurang. Lambat laun kondisi seperti ini bisa menyebabkan ban mobil pecah.
Penyebab ban mobil pecah berikutnya adalah kondisi ban yang suah tidak layak pakai namun tetap dipaksakan untuk dipakai.
Berikut beberapa contoh kondisi ban tidak layak pakai seperti misalnya, kembang ban (tread) sdah tipis dan halus, umur ban sudah lebih dari 3 tahun, atau ban sudah mulai terlihat retak-retak.
Penggunaan ban dengan kondisi yang sudah tidak layak pakai akan meningkatkan resiko ban pecah saat digunakan.
Baca juga : Tips merawat ban mobil yang baik dan benar
Meskipun kejadiannya jarang ditemukan, hal terakhir yang ombro ketahui bisa menjadi penyebab ban mobil pecah adalah terjadinya kesalahan saat pemasangan ban. Misalnya ketika melepas ban, karet bagian bead (bagian yang menempel dengan velg) mengalami sobek yang cukup dalam.
Sobekan yang terjadi ini bisa saja terabaikan dan ban tetap bisa dipasang kembali, namun kerusakan tersebut lambat laun akan bertambah akibat tekanan pada ban yang terjadi selama pengoperasian. Akibatnya, sobekan tersebut lambat laun akan membuat ban mobil pecah.
Ya, ban mobil pecah saat berkendara tentu sangatlah berbahaya. Hal ini bisa menyebabkan kecelakaan sehingga mengancam keselamatan baik bagi pengemudi ataupun orang lain.
Pecahnya ban mobil bisa diakibatkan oleh beragam penyebab, beberapa diantaranya adalah tekanan angin yang kurang, muatan berlebih, ban tidak layak digunakan, dan lain-lain. Untuk lebih lengkapnya, artikel berikut akan menjelaskan pada anda apa saja yang bisa menjadi penyebab ban mobil pecah.
1. Tekanan angin ban tidak sesuai
Penyebab ban mobil pecah yang paling sering terjadi adalah akibat tekanan angin ban tidak sesuai dengan tekanan yang sudah ditetapkan pihak produsen. Bisa karena tekanan angin terlalu banyak, bisa juga tekanan yang kurang. Namun penyebab ban mobil pecah lebih banyak terjadi akibat kurangnya tekanan angin pada ban.
Tekanan angin ban yang kurang akan membuat dinding ban menjadi lebih sering bergerak dan melentur kesamping. Ditambah lagi dengan tekanan akibat menahan beban mobil serta kecepatan kendaraan saat melaju. Akibatnya, dinding ban akan mudah memuai, panas, dan lebih cepat pecah.
Baca juga : cara mengukur tekanan angin ban mobil
2. Kelebihan beban muatan (Overload)
Penyebab berikutnya yang bisa membuat ban mobil pecah adalah kelebihan beban muatan (overload). Umumnya, setiap ban yang diproduksi sudah memiliki ukuran dan kemampuan yang berbeda-beda untuk menahan beban.
Kemampuan ban untuk menahan beban disebut juga dengan Load Indeks. Biasanya Load Indeks ini tercantum dan tertera pada kode ban yang diproduksi.
Contohnya, jika indeks beban pada ban adalah 66, maka ban tersebut memiliki kemampuan menahan beban hingga 300kg. Bila dikali 4, maka beban yang bisa ditanggung adalah 1200kg. Kemudian dikurangi beban mobil, misalnya 1000kg, maka sisa beban yang bisa ditahan oleh keempat ban tersebut adalah 200kg.
Apabila mobil dipaksa membawa lebih dari 200kg secara terus menerus, maka kondisi dinding ban menjadi mudah retak dan pecah. Kondisi ini akan semakin parah bila tekanan angin ban di bawah ukuran standar yang ditetapkan.
3. Melebihi batas kecepatan maksimal kekuatan ban
Selain Load Indeks, setiap ban juga memiliki batas kemampuan untuk menahan kecepatan putaran, istilahnya dikenal dengan sebuatan Speed Indeks. Speed Indeks disimbolkan dengan huruf untuk menentukan maksimal kecepatan yang bisa ditahan oleh sebuah ban.
Contoh, speed indeks ban adalah L , maka maksimal kecepatan yang bisa ditahan oleh ban dengan speed indeks L adalah 120 km perjam. Lebih cepat dari itu, maka ban akan rusak dan pecah.
Untuk mengetahui kode-kode ban silahkan baca artikel cara membaca kode dan ukuran ban mobil
4. Sering terkena benturan keras
Penyebab ban mobil pecah berikutnya adalah ban sering terkena benturan keras. Hal ini tentu berkaitan dengan gaya menyetir serta kondisi jalan yang sering dilalui.
Seringnya menghantam lubang di jalan atau rintang laju (polisi tidur) dengan kecepatan tinggi bisa membuat struktur kawat pengikat di dalam ban berubah, rusak bahkan hingga putus.
Kerusakan pada struktur kawat didalam ban ini bisa mengakibatkan dinding ban ataupun tread menjadi benjol hingga ban pecah.
5. Rusaknya permukaan ban (tread) akibat kerikil dan benda tajam yang menempel
Hal berikutnya yang bisa menjadi penyebab ban pecah adalah kerikil, batu, benda tajam dan keras lainnya yang menempel pada tread ban. Benda-benda tersebut, jika dibiarkan terlalu lama bisa mengakibatkan kerusakan pada karet ban.
Kerusakan pada karet ban yang terjadi bisa merambat lebih dalam dan mengenai jalinan dan struktur kawat ban. Seperti contohnya, air yang meresap masuk melalui celah ban yang rusak bisa membuat karat pada struktur dan jalinan kawat ban.
Akibatnya struktur kawat akan kehilangan kekuatan untuk menahan beban dan tekanan sehingga kawat menjadi mudah putus dan ban mobil akan pecah.
6. Pemilihan ban yang tidak tepat
Pemilihan ban yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebab ban mobil pecah. Disaat memilih ban, sebaiknya perlu juga diperhatikan kondisi jalan yang sering dilalui. Apakah kondisi jalan lebih banyak rata dan landai ? Atau malah sebaliknya, lebih banyak melalui jalan tidak rata dan berlubang.
Pemilihan ban yang tidak tepat seperti misalnya, menggunakan ban dengan profil tipis dan ceper untuk digunakan di jalan yang tidak rata dan berlubang akan meningkatkan resiko ban menjadi lebih mudah pecah dibanding dengan profil ban yang tebal dan tinggi.
7. Menggunakan ban yang sudah kedaluwarsa
Yang namanya karet, semakin lama akan semakin getas. Hal ini membuat kekuatan dan kelenturan pada karetnya pun juga ikut berkurang. Pun begitu dengan karet ban, karet ban memiliki daya lentur yang juga dipengaruhi oleh lamanya waktu penyimpanan.
Semakin lama ban disimpan dan tidak digunakan, maka kelenturan dan kekuatan karet ban tersebut semakin lama juga akan berkurang.
Meskipun kondisi ban tersebut terlihat baru, namun tanggal kedaluwarsa ban akan mempengaruhi performa ban saat digunakan. Menggunakan ban yang sudah kedaluwarsa akan meningkatkan resiko pecah ban semakin besar.
8. Ukuran velg dan ban tidak proporsional
Ukuran velg dan ban yang diproduksi oleh produsen tentu sudah melalui proses perhitungan yang akurat, terlebih untuk efisiensi, keamanan dan kenyamanan pengguna.
Memodifikasi velg dan ban juga tidak bisa dianggap remeh, terutama menyangkut keselamatan dan keamanan. Menggunakan ukuran velg dan ban yang tidak proporsional bisa menjadi penyebab ban mobil pecah.
Seperti contohnya, ban yang digunakan adalah ban lama, sedangkan velg diubah dengan ukuran yang lebih lebar dari aslinya.
Hal ini akan mengakibatkan dinding ban menjadi tertarik keluar dan efeknya, daya tahan serta kelenturan pada dinding ban menjadi berkurang. Lambat laun kondisi seperti ini bisa menyebabkan ban mobil pecah.
9. Kondisi ban sudah tidak layak pakai
Penyebab ban mobil pecah berikutnya adalah kondisi ban yang suah tidak layak pakai namun tetap dipaksakan untuk dipakai.
Berikut beberapa contoh kondisi ban tidak layak pakai seperti misalnya, kembang ban (tread) sdah tipis dan halus, umur ban sudah lebih dari 3 tahun, atau ban sudah mulai terlihat retak-retak.
Penggunaan ban dengan kondisi yang sudah tidak layak pakai akan meningkatkan resiko ban pecah saat digunakan.
Baca juga : Tips merawat ban mobil yang baik dan benar
10. Ada kesalahan saat pemasangan ban
Meskipun kejadiannya jarang ditemukan, hal terakhir yang ombro ketahui bisa menjadi penyebab ban mobil pecah adalah terjadinya kesalahan saat pemasangan ban. Misalnya ketika melepas ban, karet bagian bead (bagian yang menempel dengan velg) mengalami sobek yang cukup dalam.
Sobekan yang terjadi ini bisa saja terabaikan dan ban tetap bisa dipasang kembali, namun kerusakan tersebut lambat laun akan bertambah akibat tekanan pada ban yang terjadi selama pengoperasian. Akibatnya, sobekan tersebut lambat laun akan membuat ban mobil pecah.